Selasa, 01 Maret 2011

Harian 7

Ah.... Hari ini hari yang membuat hati ku gerah. Bingung. Dipikiranku sekarang hanya ada bayangan tentang drama speaking ku. Entah jdai hancur atau gak terjadi apa - apa.

* * * * *

Guru speaking udah datang. Siap - siap ampil deh. Berhasil gak ya? Ah hatiku mulai bertanya - tanya. Kelompok satu mulai tampil. Seru deh... Eits.... ha? Selesai? kelompok 2 gak tampil? Terus? Ha..? Kelompok 3 maju? Apa!! Aku belum siap. Dan kelompok ku belum siap. Ah... terpaksa maju.

"Prememory"

Hancur... Hemb... menyebalkan. Udah habis ini pelajaran paling nyebelin. Yah BK. Pelajaran yang bikin ngantuk. Lama lagi pelajarannya. Dan yang di pelajari juga itu - itu aja. Udah cara bicara orangnya gak naik gak turun. Datar terus...

* * * * *

Teet.... teet.... Bel istirahat mulai melantang kan suaranya. tapi guru itu blum juga keluar. Dan semakin membuatku dan juga temanku menjadi sangat illfeel. dan akhirnya, anak - anak mulai mengeluh. Dan mungkin karena keluhan itu, guru itu keluar. Ah.. lega akhirnya. Bisa nyante sambil liat anak - anak cowok main bekel. Lucu kali ya...

* * * * *

Um... Lapar... Krucuk - krucuk perut ku. Mau ngajak temen, dia gak mau. terus di ajak kelompokkan bareng juga gak mau. Um.... kenapa ya. Mereka mau ngajak aku kalo mereka ada butuhnya aja. Kalo gak ada butuhnya, di buang kayak sampah.

Aku itu juga manusia. Bukan hewan yang bisa di manfaatin aja. aku juga punya perasaan, yang akan hancur bila disakiti. Tapi mereka gak pernah ngerti. Mereka hanya ingin orang lain yang mengerti perasaan mereka. Namun mereka tidak ingin mengerti perasaan orang lain.

Harian 6

Hari ini hari Minggu. Hari libur untuk senang - senang bukan? Tapi tidak untukku. Aku haruus ke sekolah, guna latihan drama bahasa daerah. Yah..... selama 3 jam, skhirny alihan selesai.

Sekarang, aku harus migrasi ke rumah salah sau teman ku. Sebut aja Cita. Disana ternyata sudah ada 3 teman ku. Sebut aja, Jessica, Tria, dan Onny. Sesampai di jalan menuju gang rumah Cita, kami harus menunggu teman kami yang lain. Hingga cukup lama jika harus menunggu, akhirnya mereka pun datang. Dan Cita pun juga datang. Dan yang gak ku sangka.....

"Guys, ke rumah Esto dulu ya?" Ajak Cita.
"Ayo." serentak semua anak menjawab. Namun dalam hati aku hanya berkata,
"Kenapa harus semua yang ikut? Cuma minta sound effect aja yang ikut kayak bebek mau migrasi. Hufh...."

Dan mungkin ada 1 jam di rumah Ernest, akhirnya kita menuju rumah Cita. Hingga di seperempat jalan, salah satu teman ku (musuh ku sih), sebut aja Ai, mulai buat aku emosi.

Setiap hari, kerjaannya bikin kau marah aja. Dia gak ngrasa kali ya, gimana rasanya orang punya kanker otak? Mentang - mentang dia sehat, terus aku sakit, lagaknya aja sok amat. caper lagi. benci aku sama anak kayak gitu.

* * * * *

Sampai juga di rumah Cita. Ah.... siap - siap kenyang nui.... hehehhe..... XD *plak*. Makan bareng temen - temen itu rasanya enak ya. Tapi kalo ada dia, jadi gka nyaman. Hemb.... selesai makan, nyantai dulu ah..... Siap - siap pulang... tapi.......

"Cha? Jangan pulang dulu?" Sahut Tria.
"Aduh... aku kan harus minum obat, Ya." jawabku.
"Tapi latihannya kan belum mateng Cha."
"Ya, udah. Gak jadi pulang." gerutu ku.

Um.... nyebelin. aku kan haus minum obat. Dan sekrang udah jam 2 lebih. Aku jadi telat minum obat. "Ya allah.. Tria kejam." dalam hatiku. Hanya ka.rena telat minum obat, rasa sakit itu mulai menggerogoti isi kepala ku. Sakit. Aku ingin pulang Ya? Hemb......

Harian 5

Hemb.... ternyata selama 2 tahun ini aku kena kanker otak? Tapi apa dayaku. Aku tak mampu berbuat apa - apa. ku hanya bisa meratapi ini semua.

* * * * *

Sekarang aku sedang mengantri guna membeli banyak obat yang harus aku minum setiap hari. Dengan harga 200 ribu di tambah uang daftar da periksa 500 ribu lebih sedikit, aku harus berkorban.

Sungguh menyedihkan. Setiap bulan harus terapi ke rumah sakit. Sedangkan, setiap terapi, membutuhkan banyak biaya. Mungkin kakak ku bisa membiayaiku, tapi tidak untuk setiap saat. Aku bingung. Apa yang harus ku lakukan? Hanya kakak pilihanku. HANYA KAKAK....